Setiap manusia pasti mempunya tanggung
jawab karena setiap tindakan manusia ada tanggung jawabnya . Tetapi banyak
sekali orang-orang yang lalai dari tanggung jawabnya. Makna dari istilah
tanggung jawab adalah siap menerima kewajiban atau tugas.
Erti tanggung jawab semestinya
sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk
melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih
merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika
diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung
jawab, kerana jauh lebih mudah untuk menghindari tanggung jawab, daripada
menerima tanggung jawab. Akibatnya lahir ramai yang “BERJAWATAN” tetapi tidak
melakasanakan tugas atau tanggung jawab yang diberikan.
Sebahagian orang, kerana tidak boleh
dan malas memahami erti dari sebuah tanggung jawab, seringkali dalam
kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata “itu bukan salah
ku” Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya
untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mahu
menerima tanggung jawab, dan dengan berani menghadapi tantangan apapun di
depannya.
Sebagai ahli Badan NGO tanggung jawab
yang sering dilalaikan adalah membiarkan orang lain membuat kerja yang sepatutnya
milik kita. Pada mereka “Saya bukan nak jawatan ini tapi dipaksa, jadi saya
buat ala kadar saja la” mereka fikir itu bukanlah kesalahan besar padahal
mereka dititipkan tanggung jawab oleh ahli mereka yang yakin kemampuan mereka.
Dan sebagai makhluk beragama islam, kita sering kali tidak menjalankan ibadah
padahal itu tanggung jawab kita terhadap Tuhan.
Mulai dari sekarang, marilah kita untuk bertanggung jawab atas
setiap perbuatan yang kita lakukan walaupun perbuatan itu diamanahkan kepada
kita oleh orang lain. Hal ini kerana setiap tanggung jawab yang diberikan
kepada kita akan dipertanggung jawabkan oleh Allah di akhirat kelak.
“Setiap orang dari kamu adalah
pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan itu”. (Al-Hadits, Shahih
Bukhari – Muslim)